Karena Micin
![]() |
Warung makan indomie aka burjo. |
"Kenapa magelangan Mang Udin rasanya lebih enak daripada yang lain ya? Aku sudah nyoba lima penjual magelangan lain di sekitar ISI tapi nggak ada yang seenak punya Mang Udin."
"Apalagi topping kornet dagingnya itu loh, mantep. Nggak ada penjual warmindo lain yang royal ngasih daging kayak dia. Pokoknya habis makan magelangan Mang Udin, perut rasanya kenyang, badan rasanya anget. Enak banget lah!"
"Ah, itu sih karena magelangan Mang Udin lebih banyak micinnya, makanya rasanya lebih enak! Hahaha!"
"Masa? Bukannya semua magelangan sama aja pake Indomie?"
"Kan kamu nggak ngerti proses memasak di dapurnya gimana. Kelar ngasih bumbu Indomie, mungkin Mang Udin nyendokin satu teko micin ke dalam magelangannya,"
"Ndasmuh! Masa iya satu teko micin. Bukannya gurih, lidahku bisa mati kegatelan!"
"Hahahahaha!"
Adi tertawa dipaksakan melihat teman-temannya berkelakar tentang magelangan yang hits di kalangan anak kosan tersebut. Tidak dapat dipungkiri, magelangan Mang Udin memang terkenal murah meriah dan rasanya gurih tiada dua. Bahkan banyak yang menjuluki magelangan Mang Udin sebagai rajanya nasi goreng campur mi di Solo. Rasanya gurih, legit, dan menggoda iman. Sekali mencoba, bisa ketagihan.
Magelangan Mang Udin yang merupakan salah satu menu di warung makan Indomie (warmindo) belakang kampus tersebut memiliki dua bahan dasar. Yang pertama adalah nasi putih. Yang kedua mie instan merek Indomie dengan berbagai varian. Pembeli bisa bebas memilih rasa Indomie apa yang akan dicampur dengan nasi. Namun jenis Indomie apa pun yang dipilih sama sekali tidak mempengaruhi rasa magelangan yang disajikannya.
Adi sendiri tidak pernah membeli magelangan di warmindo Mang Udin. Alasannya karena...
TELOLET..
TELOLET...
TELOLET...
Ponsel Adi berdering. Gegas ia mengangkatnya dan menyingkir dari teman-temannya.
"Ya, Mang? Butuh berapa ekor buat kaldu rebusan mi sama topping kornetnya?"
"Oh, lima ekor, ya. Tapi agak sorean ya, Mang. Yang tertangkap tadi pagi lidahnya melet terus dan kulitnya budukan!"
Images are taken from:
https://petrolandpepper.wordpress.com/2016/04/07/burjo/
12 Comments
Wrmindo mang udin emang makjleb banget sih, sepakat dengan keroyalan mang udin ketika memberikan topingnya....bikin pengen balik lagi....(padahal belum pernah makan di warmindo mang udin)
ReplyDeleteCobain, Mang.
Deletesoda gembira, apakah saat meminum soda itu kita akan bergembira ria?
ReplyDeleteseperti naik-naik ke atas tempat makan lalu berjoged bersama?
apakah soda gembira ini pernah merasakan sedih?
Pernah. Kalau tumpah ya sedih lah, Nik.
DeleteMAGELANGAN TERENAK HANYA MAGELANGAN YANG KEMARIN MALAM SAYA MAKAN BARENG PACAR. SUDAH. TITIK. WLEK.
ReplyDeleteOkesiap.
DeleteKenapa bunyi ponselnya mesti telolet, sih? Itu Adi mending ditabrak bus. :)
ReplyDeleteAdi hanya berjualan untuk menyambung hidup. Yogs.
DeleteHihihihi
ReplyDeleteternyata micinnyaaaa.........
Awesome post
Aduh aku udah lama banget deh nggak nulis ginian jadi kangen huhu
dan kenapa suaranya harus TELOLET? Apa karena kriing dan tiririt terlalu mainstream? hahahaha
Throwback demam telolet, Ul. Wkwk.
DeleteWah saya sering lewat Magelang tapi belum pernah nyobain, yang aku buru biasanya kupat tahu :D
ReplyDeleteMagelangan nggak cuma di Magelang kok.
DeleteKomentar diperbolehkan selama tidak menyinggung dan menyentil SARA, karena SARA sedang PMS.