Pitch Perfect 3: Penutup Trilogi yang Epic dan Cozy
![]() |
Pitch Perfect 3 is funny ~ |
“Family doesn’t hold back the member, family lifts up the member to shine brightly.”
Salah
satu quote memorable yang saya dapatkan dari film Pitch Perfect 3 (2017).
Memang ya, sekelompok manusia jika sudah bersama-sama dalam suka dan duka,
berjuang dari atas ke bawah, dan saling berbagi caci maki serta canda tawa,
akan memiliki “sense of belonging” yang tinggi. Solidaritas yang luar biasa,
mengalahkan kekuatan rekat perangko dengan amplop.
Sungguh
warbyasah.
Dan
ini apaan dah nulis-nulis langsung quote?
Oke. Saya akan membahas film yang pada hari Sabtu, 30 Desember 2017 lalu saya tonton bersama dengan adik kandung saya. Sebut saja namanya, Mita.
Akhirnya Mayang nggak nonton sendirian lagi. Yuhu ~ |
Jadi, Mita ini sedang liburan kuliah dan nyusulin saya kesini karena katanya kangen. Kangen beneran atau kangen morotin, saya nggak tahu alasan pastinya. Yang jelas tiap dia main kesini (yang mana sudah terjadi dua kali), dompet saya selalu berakhir tragis seperti ditelanjangi. Sampai uang koin aja nggak ada. Sungguhlah.
*kemudian
nangis di pojokan kamar sambil menyeka ingus*
Mita
ini suka sekali dengan film yang musikal-musikal. Hampir setiap film dengan
genre beginian yang saya tonton, selalu karena ajakan Mita. High School
Musical, misalnya. Saya menonton seri film itu karena adik saya. Namun berakhir
menyenangkan karena saya menyukai Zac Efron disitu yang masih muda, belia, beda,
berbahaya, bersahaja, dan rajin menabung. Masih menantang untuk dinikmati.
*lah,
apanya yang dinikmati?*
Ada juga
saat adik saya ngajakin nonton Camp Rock. Yang main kalau nggak salah Demi
Lovato dengan The Jonas Brothers. Jonas ya. Bukan jones. Waktu itu Joe dan Nick
belum berpisah karir seperti sekarang. Tapi saya dulu tidak menyanggupi
ajakannya karena sejujurnya saya kurang suka dengan film bertema musik. Sampai sekarang
nih, saya belum nonton Camp Rock juga. Sama sekali.
La
La Land dulu nonton juga karena diajakin adik saya. Alasan kedua setelah saya
tahu kalau yang main adalah salah satu artis junjungan, Emma Stone. Dengan
aktor yang gantengnya nggak pernah kadaluarsa sejak main di The Notebook, Ryan
Gosling.
FYI,
adik saya ini merupakan salah satu anggota paduan suara sejak sekolah. SMP dia
lolos audisi masuk padus. SMA juga lolos. Kuliah ini yang beda. Dia masuk ke
jurnalistik kampus.
![]() |
I don't sing because I don't want to get killed. |
Beda
sekali dengan kakaknya yang kalau ngomong aja sumbang. Apalagi menyanyi. Pernah
sekali mencoba menyanyi di sebuah acara pensi kampus, namun berakhir disabotase
dan hanya memegang kendali keyboard mini. Kedua kali mencoba menyanyi di
nikahan teman, berakhir lebih tragis karena kabel ke arah pengeras suara
tiba-tiba lepas terinjak tukang sound system. Apes mulu. Sepertinya saya memang
tidak diperbolehkan bernyanyi.
*now
playing Enya – May It Be*
Dan
film Pitch Perfect, merupakan salah satu alasan yang membuat pandangan saya
terhadap film musikal berubah total. Saya menyukai film ini. Saya jatuh cinta
pada acapella. Saya sampai mencari cover-an lagu acapella di Youtube setelah
menonton film ini beberapa saat yang lalu. Iya. Saya baru menonton Pitch
Perfect 1 dan Pitch Perfect 2 bulan Oktober tahun 2017 lalu. Karena adik saya bilang yang ke-3 akan
rilis bulan Desember tahun 2017 dan ia ingin “mengajak” saya nonton.
Ralat,
ia ingin “diajak” oleh saya untuk nonton.
Maka,
sebagai kakak yang cantik, baik, dan budiman, saya mengajak Mita menonton weekend
kemarin dengan segala kepasrahan dan keikhlasan. Diiringi sedu sedan air hujan,
dompet sekarat, dan antrean panjang karena liburan.
---
[] ---
Pitch
Perfect 3 merupakan lanjutan film pertama dan keduanya.
*yaiyalah, kampret*
Film
ini menceritakan bahwa kesemua tokohnya sudah lulus kuliah dan memulai hidup
dengan pekerjaan masing-masing. Pekerjaan yang menurut mereka tidak
menyenangkan. Mereka saling merindukan, saling ingin kembali ke panggung dan
menyanyi bersama lagi. Tapi tiada kesempatan yang datang menghampiri. Sekalinya diundang untuk reuni,
mereka justru hanya menjadi penonton untuk aksi grup Barden Bella generasi yang terbaru.
![]() |
Apa? Kita cuma nonton, cyin? |
Menapaki
klimaks, ada tawaran untuk mereka kembali menyanyi bersama di sebuah acara
militer selama beberapa minggu. Tour gitu lah. Tanpa pikir panjang, semua
anggota ex-Bella menyanggupi karena mereka sudah gatal ingin naik panggung
lagi.
Beberapa
konflik mulai muncul di dalam cerita. Masing-masing karakternya terlibat
masalah yang cukup ehehe untuk ditertawakan. Ada cerita dari masa
lalu yang belum terselesaikan, ada ancaman perpecahan persahabatan, ada
kompetisi (seperti biasa mereka adu vokal dengan kelompok musik lain), ada
hubungan asmara yang naik turun, dan ada DJ Khaled yang entah mengapa di dalam
film perannya nggak jelas banget. Sorry to say.
![]() |
Hmmm aja deh ~ |
Namun
boleh dikatakan bahwa film Pitch Perfect 3 ini cukup menghibur. Syaratnya satu
sih, harus nonton film pertama dan keduanya juga. Jika tidak begitu, mungkin
kita akan tersesat dan tak tahu arah jalan pulang saat melihat karakternya
muncul melempar jokes. Seperti yang kapan lalu ditulis oleh Icha tentang film
ini di blognya. Icha tersesat karena ajakan nonton gratis oleh temannya.
Film
ini menutup dengan manis trilogi seri film musikal Pitch Perfect yang konon
legendaris itu. Bagus kok. Meskipun kata adik saya, yang merupakan maniak film
ini, masih lebih bagus yang pertama dan kedua.
---
[] ---
Kalau
boleh jujur, saya nggak hapal nama semua tokoh dalam film ini. Serius. Saya hanya
bisa iya-iya aja saat adik saya mengajak membahas film ini lebih lanjut usai
keluar dari bioskop. Saya hanya tahu kalau ketuanya bernama Beca, diperankan oleh
Anna Kendrick. Lalu, yang gemuk, namanya Fat Amy. Juga ada Hailey Steinfeild dan
beberapa tokoh lain yang bersuara emas.
![]() |
Anna Kendrick dan Hailey Steinfeild. |
Poin
utama yang membuat saya impressed dari film ini adalah mereka bernyanyi dengan
suara sendiri. Tanpa tedeng aling-aling berupa penyanyi pengganti macam film
Bollywood. Suaranya asli. Kata adik saya, mereka merekam dulu bagian
bernyanyinya, lalu baru shoot scene film. Kalau dicari di Youtube, sudah ada
original sound track yang mengisi film ini. Dan beneran, yang mengisi suara
bernyanyinya memang para tokohnya. Asli dan autentik sekali, bosque ~
Suaranya
bagus-bagus banget. Multitalent nih mereka. Artis sekaligus penyanyi. Dua hal yang
biasanya dimiliki oleh dua orang berbeda. Penyanyi biasanya tidak bisa
berakting. Begitu pula sebaliknya. Artis atau aktor tidak bisa bernyanyi.
Kalaupun bisa, salah satu skill-nya pasti minimalis.
Tapi ini enggak, cuy.
Suara para pemerannya benar-benar bagus. Nggak bohong deh. Dan kemampuan
acapella-nya juga luar biasa. Aktingnya juga oke punya.
Jadi, boleh dikatakan bahwa film Pitch Perfect 3 ini dan juga kedua film franchise sebelumnya,
merupakan film musikal yang worth to watch.
---
[] ---
Seperti
yang sudah saya katakan di atas, banyak sekali pembelajaran tentang
persahabatan dan kekeluargaan yang didapat dari film ini. Salah satu quote yang
saya sukai tentang keluarga saya dapatkan dari Fat Amy, tokohnya yang gemuk,
saat ia menyampaikan perihal Beca yang mendapatkan kesempatan untuk menjadi
penyanyi solo.
![]() |
Berpelukan seperti Teletubbies ~ |
Film ini mengajarkan tentang sejauh apapun kita melangkah, kita tidak akan pernah melupakan asal muasal kita. Entah itu keluarga, teman, bahkan pasangan. Semua orang yang kita temui merupakan elemen tersendiri yang membuat kita semakin kuat dalam menjalani hari.
Meskipun
harus berada pada persimpangan dan akhirnya harus memilih cabang jalan
masing-masing, orang di sekitar kita tetap memegang peran penting dalam sejarah
hidup kita.
Tidak
ada yang perlu disesali dengan bertemu seseorang di dunia ini. Kita tidak tahu
ke depannya orang itu akan berpengaruh apa pada kita. Mungkin hari ini bisa
jadi kita membencinya, namun esok hari kita akan merindukannya.
*aduh, tumben bisa nulis bener begini, May*
---
[] ---
Ngomong-ngomong,
original sound track yang ada pada lagu ini bagus-bagus. Saya paling suka lagu
Toxic milik Britney Spears dan Freedom 90 milik George Michael yang di-cover oleh
Beca dan kawan-kawan. Canggih banget cover-annya, anjay.
Kalau
kamu penasaran, mungkin bisa ditonton sneak peek cover-an lagu Freedom 90 ini di
video Youtube yang saya sisipkan berikut.
(George Michael - Freedom 90
Performed by Pitch Perfect 3 casts)
Jadi,
kapan mau ke bioskop dan menikmati film ini? Pitch Perfect 3 ini sepertinya
masih akan tayang hingga 2 minggu ke depan melihat animo pengunjung bioskop yang
banyak mengantre dan menonton film ini sepanjang weekend kemarin.
See
you!
Pictures are taken from:
http://thepeerproject.com/event/nov-29-pitch-perfect-3-movie-screening/
https://twitter.com/vidcon/status/876906865073938433
http://www.reactiongifs.com/hermione-meh-clap/
https://www.youtube.com/watch?v=c9IQ0DwJ66g
http://forum.square-enix.com/ffxiv/printthread.php?t=122474&pp=10&page=278
https://www.popsugar.com/entertainment/Pitch-Perfect-3-Cast-37988962
4 Comments
I do love that quote! Bakal aku ingat2 :)
ReplyDeleteBisa jadi senjata kalau mau ijin main eksplor dunia, biar dapat tiket pass muehehehe.
Bagus film nya, nonton yang ke berapa gak tau tapi. Sayang sudah dihapus karena memori laptop tinggal 14 GB!!!
Harusnya film ini ada vice versa nya, kehidupan grup yang cowok ituloh. Yang suaranya bariton falset alto semuanya lah.
HEH JANGAN, ANJAY. Tar kalau dimarahin keluarga malah saya yang kena, Zahrah. Kan repot. Wkwk.
DeleteLah iya, ya. Harusnya diceritakan Jesse dkk kehidupannya gimana. Ini nggak ada malahan di filmnya yang ketiga.
I love this movie so much. I laugh every time I see Fat Amy makes fun thing.
ReplyDeleteI laugh every time I see you in my comment section.
DeleteKomentar diperbolehkan selama tidak menyinggung dan menyentil SARA, karena SARA sedang PMS.