Hal-hal yang Menakjubkan dari Film Primer
![]() |
Primer (2004). |
Salah
satu genre film yang paling saya sukai adalah genre fiksi ilmiah (scifi). Entah
karena bidang pekerjaan saya yang memang berhubungan secara langsung dengan
tema tersebut atau memang imajinasi saya yang kemana-mana, tak terbatas, dan
melampauinya.
Film
dengan genre fiksi ilmiah selalu menjadi daya tarik tersendiri saat saya sedang
tidak mood karena lelah dengan pekerjaan maupun rutinitas belajar lagi di
kampus. Sensasi “mikir” setelahnya bisa membuat saya terkesima dan penasaran
dengan konsep ilmiah yang diusung.
Benar
begini tidak ya? Benar begitu tidak ya? Memangnya berlaku demikian di dunia
nyata?
Tiga
pertanyaan yang selalu saya lontarkan sesaat setelah menonton film scifi. Kalau
sudah begitu, saya bisa semalaman mencari tahu dari buku maupun internet
tentang film tersebut. Ada nih, salah satu film favorit saya sejak jaman dahulu
kala, Star Trek, yang dulu sempat saya bahas habis-habisan dalam sebuah tugas
essay salah satu mata kuliah. Banyak sekali hal di dalam Star Trek yang ganjil
dan janggal. Tidak sesuai dengan konsep Fisika.
Yah,
kembali lagi. Namanya juga film, yakan?
![]() |
Katanya, the most complicated scifi movie. |
Beberapa
saat yang lalu, saya menonton sebuah film yang juga mindfucked untuk
dibicarakan. Apalagi diulas seperti ini. Film ini berjudul Primer (2004).
Sebuah film indie yang menceritakan tentang mesin waktu (time machine)
sederhana, namun memuat konsep Fisika yang luar biasa rumit untuk dipahami
penonton awam.
Alert:
Jangan menonton film ini kalau kamu sedang ingin menonton film yang menghibur.
Karena
sekali lagi, ini bukan film yang menghibur untuk sebagian besar orang. Film ini
susah dipahami. Bahkan lebih susah dimengerti daripada kode-kodean perempuan
yang meminta untuk dibelikan tas diskonan oleh lelakinya.
Teman
saya yang kemarin ikut meng-copy dan menontonnya bahkan sempat berkomentar
seperti ini.
“Mayang sialan! Kembalikan
77 menit saya yang berharga! Otak saya rasanya berhamburan, Maaay!
Kembalikaaan!”
Lalu
saya ditampol batu bata karena telah merekomendasikan film ini untuk mengisi
liburan singkatnya di rumah kemarin lusa.
Namun
buat saya, Primer langsung menjajaki posisi teratas film scifi favorit
sepanjang masa. Mengalahkan Inception, Back To The Future (1 2 3), Time Lapse,
Looper, dan film sejenisnya yang juga bercerita tentang mesin waktu dan
teleportasi ke masa lalu.
PRIMER MENJADI FILM SCIFI NOMOR SATU DI HATI SAYA.
Saya
sampai gatal ingin menuliskannya dalam sebuah essay tersendiri seperti saat
saya menulis tentang Star Trek dulu. Filmnya sungguh “Fisika banget” dan saya
suka! Saya cinta film ini seperti saya mencintai buku-buku Dan Brown!
*saking
semangatnya nulis ini sampai numpahin teh ke lantai kamar*
Ada
banyak yang ingin saya bahas dari film Primer. Jika kalian juga penikmat film
scifi, mungkin pembahasan saya ke bawah akan menarik untuk dibaca. Namun jika
bukan, kalian boleh skip karena beberapa paragrafnya akan sedikit menyentil
konsep Fisika. Konsep yang paling dibenci anak SMA. Konsep yang paling
dihindari murid saya karena rawan remidi saat ujian.
Let’s
check this out.
---
[] ---
Satu.
Film ini menceritakan tentang sekelompok engineer sedang mengembangkan mesin waktu. Tapi semua masih versi dummy (yang belum
melewati tahap alfa dan beta test untuk digunakan) dan belum ada yang versi
failsafe (yang sudah melewati tahap alfa dan beta test untuk digunakan).
![]() |
Aaron dan Abe sedang merakit mesin waktu. |
Aaron dan Abe, dua tokoh utama dalam film ini menemukan fakta secara
insidental yang mengejutkan. Mereka mendapatkan cara untuk memindahkan materi
dari titik A (awal) ke titik B (akhir) dengan selang waktu tertentu. Yang benar-benar sukses
baru mereka. Ada penjelasan dimana mereka mulai membuat versi kecilnya dan hendak memindahkan orang dari titik A ke titik B. Setelah
diuji coba,
benda yg masuk ke dalam kotak mesin waktu bisa berduplikasi menjadi dua
individu. Barulah setelah itu mereka membuat versi lebih besarnya yang seukuran manusia dewasa.
![]() |
The bigger one of time machine invented by Aaron and Abe. |
Namun prinsip kerjanya masih sederhana. Saat masuk ke dalam kotak mesin waktu tersebut, mereka akan menjadi dua orang (tokoh yang asli dan tokoh yang merupakan duplikasi). Tokoh yang asli harus bersembunyi untuk menghindari bias paradoks
dan paralel. Menghindari bahwa di satu waktu ada dua orang yang sama.
Dari sanalah mulai banyak kejadian aneh yang terungkap karena penciptaan
mesin waktu insidental yang telah mereka lakukan. Dengan durasi 77 menit,
menurut saya film ini terlalu rapat plotnya, sehingga beberapa dari penikmat
film ini akan merasa dibodohi dengan perpindahan scene dan pergantian karakter asli serta duplikasi yang
sangat cepat.
Dua.
Jika dikatakan bahwa film ini tidak jelas bagian klimaksnya, maka saya
tidak setuju. Sebenarnya kunci saat menonton film ini adalah sebagai berikut.
“Jangan sampai
terdistraksi dengan tokoh selain Aaron dan Abe.”
Itu doang. Ada beberapa
karakter pendukung yang memang memiliki peran signifikan, namun jangan sampai
tokoh-tokoh lain itu mengganggu fokus kita pada Aaron dan Abe. Sekali saja
kehilangan fokus, kita bisa kehilangan seluruh filmnya. Menurut saya seperti
ini.
Tiga.
Mesin waktu dalam film ini hanya bisa digunakan dari masa sekarang untuk
kembali ke masa lalu. Bukan dari masa depan ke masa sekarang atau dari masa
depan ke masa lalu. Bukan pula dari masa lalu ke masa depan atau masa sekarang
ke masa depan. Dan memang, menurut kajian Fisika juga demikian.
![]() |
Prinsip kerja mesin waktu di film Primer. |
Penjelasannya begini. Jadi setiap apapun yang dilakukan
manusia, pasti memancarkan energi. Manusia bicara, bergerak, dan
sebagainya, semua menyerap dan memancarkan energi. Energi itu merupakan energi
elektromagnetik. Dan sesuai
prinsip kekekalan energi yang mengatakan bahwa energi dapat diciptakan tapi tak dapat dimusnahkan. Energi
elektromagnetik juga begitu. Dapat diciptakan, namun tidak dapat dimusnahkan.
Jadi
setiap hal yang dilakukan manusia, pasti memancarkan energi ini dan akan selalu
ada, kekal, serta tidak
pernah hilang. Tercatat di neuron otak. Makanya ada yang disebut dengan "kenangan" yang adanya
hanya di masa lalu. Nggak ada ceritanya kita punya kenangan di masa depan. Masa depan seperti apa aja, kita nggak tahu kan? Karena kita belum
melakukan hal tersebut. Belum ada energi
elektromagnetik yang tercipta di masa depan.
Padahal
dasar mesin waktu adalah energi. Seperti yang saya jelaskan tadi. Harus ada
energi. Nah, energi hanya ada di masa lalu karena manusia sudah melakukan banyak hal
disana. Di
masa depan belum ada. Maka dari itu, mesin waktu hanya dapat
digunakan untuk
kembali ke masa lalu. Bukan berangkat ke masa sekarang maupun ke masa depan.
---
[] ---
Salah
satu hal yang unik dari film Primer ini adalah Shane Carruth. Shane berperan
dalam banyak hal di film ini. Ia merupakan penulis naskah, sutradara, produser,
sekaligus tokoh di dalam film ini. Sebuah fakta yang cukup mengejutkan dan luar
biasa. Saya sampai heran mengapa ada orang sejenius dan sekompeten ini.
![]() |
Shane Carruth yang sebelah kiri. |
Pertama.
Ia merupakan orang yang menulis naskah filmnya. Menulis jalan ceritanya. Sudah
pasti ia paham betul konsep Fisika yang digunakan dalam cerita di film Primer
ini.
Kedua.
Ia merupakan orang yang memproduseri film ini dari akar hingga menjadi sebuah
film epic yang luar biasa. Sudah jelas ia memiliki kemampuan secara finansial
untuk menunjang terselenggaranya film ini. Apalagi kita tahu bahwa ini film
indie. Bukan film mayor Hollywood.
Ketiga.
Ia juga merupakan sutradara dalam film ini. Pengarahan scene, penempatan
karakter, proses pengambilan gambar, pengaturan posisi shot, dan segala macam
yang berhubungan dengan sinematografi, sudah pasti dia tahu. FYI, film ini rapi
banget pengambilan gambarnya, meskipun ada beberapa scene yang memang sengaja
dibuat shaking. Efek indie-nya kental banget pokoknya.
Keempat.
Ia juga menjadi salah satu tokoh utama dalam Primer. Shane Carruth berperan
sebagai Aaron. Salah satu engineer yang memprakarsai adanya pembuatan mesin
waktu dalam film ini. Meskipun bukan merupakan aktor papan atas dan papan sedang
(justru saya nggak pernah nonton film Shane Carruth selain ini), saya bisa
melihat bahwa permainan perannya bagus dan natural.
Sebagai
penonton film kacangan yang hanya bermodalkan wifi gratisan, saya takjub
sekaligus iri.
Kenapa
ada seorang brilian macam Shane Carruth yang memiliki berbagai macam skill
sekaligus? Kenapa? Kenapaaa?
Yang
lebih gila lagi, budget pembuatan film ini hanya sekitar 7000 dollar. Namun keuntungan
box office yang diraihnya mampu mencapai angka 424.760 dollar. Bangke. Nggak
sopan banget keuntungannya!
*ngerikitin
bitcoin di balkon kosan*
Padahal
kalau ditonton secara seksama, film ini memang hanya bermodalkan spot dan
setting minimalis. Bahkan baju tokohnya nggak pernah ganti. Setiap hari hanya mengenakan
kemeja putih, dasi, dan celana panjang formal. Sesuai dengan pekerjaannya,
sebagai peneliti dan engineer di sebuah pusat penelitian sains.
Film
ini benar-benar menerapkan prinsip ekonomi. Gunakan modal yang kecil untuk
meraup keuntungan sebesar-besarnya. Ntab. See you at the top!
*kemudian
berubah menjadi prospekan MLM*
---
[] ---
Ada beberapa
jokes yang memang sains banget, muncul dalam film ini beberapa kali. Seperti saat
Aaron dan Abe membahas tentang temuan NASA terbaru untuk loop mesin
teleportasi. Mereka bercanda dengan membahas bahwa ilmuwan NASA menulis
penurunan rumusnya dengan menggunakan pensil kayu biasa.
“They
wrote it with a pencil?”
“Yeah,
normal wooden pencil.”
Mereka
juga membahas tentang masa tua engineer yang di masa dulu masih belum
secemerlang sekarang. Kebanyakan ilmuwan dan engineer pada masa terdahulu, jika
sudah tidak mampu menghasilkan penemuan (invention), akan dipensiunkan. Hal ini
terbaca dari obrolan Abe dengan Aaron juga saat mereka sedang meneliti bakteri
yang mereka temukan di laboratorium.
“What
engineers do in their late 40?”
“Unimaginable.”
Jokes
semacam ini segmented sih. Tidak semua orang yang membaca atau mendengarnya
akan tertawa. Sama seperti film Primer. Ia segmented. Buktinya sudah ada. Saya
menyukai film ini sampai tergila-gila. Sementara teman saya tidak suka. Sampai-sampai, dia memaksa saya untuk menemaninya nonton film-film Barbie
di kosannya besok lusa.
*dan
ini jelas kabar buruk untuk saya*
Kalau kamu,
apakah kamu juga memiliki film scifi favorit sepanjang masa?
Pictures are taken from:
http://www.imdb.com/title/tt0390384/
https://catlingonfilm.wordpress.com/2013/10/11/primer-2004/
https://www.kevinmuldoon.com/primer-film/
http://erbpfilm.com/film/primer
http://www.kickseat.com/now-showing/2013/4/4/primer-2004.html
http://twi-ny.com/blog/2013/04/02/the-life-of-film-celebrating-a-decade-of-reverse-shot-primer/
8 Comments
Doraemon.
ReplyDeleteNtab.
DeleteAku juga udh pernah ntn film ini mbak May, beneran keren banget terlepas aku nggak ngerti dg teori2 fisika.. Tp menurutku seru banget
ReplyDeleteIya kan, emang seru banget :D
DeleteGils biji gils! Film legend ini mah, gils bet nggak nyangka diulas tuntas sama Mayang di sini. Aku pernah baca review singkatnya di blog Distopiana, dan itu aja aku udah keliyengan anjeeeeeeeeeeeer. Penasaran sih, tapi film ini tuh nggak "terima" penonton tipe kayak aku yang engasnya sama film-film keluarga disfungsional dan tertariknya sama kata-kata kasar. Huhuhu.
ReplyDeleteWajar sih Mayang suka film ini, toh relate dengan pekerjaan sehari-harinya. Ulasan soal filmnya syukurnya mudah dimengerti. Satu yang paling ngena dari tulisan ini: mesin waktu yang bikin bisa ke masa depan kayaknya fix nggak ada. Apalagi alat untuk mengetahui siapa jodoh kita kelak. Nggak ada. Jadi harus bersabar menuju masa depannya. Yuhuuu~
Aku baru tau kalau Distopiana pernah bahas setelah baca komentar kamu, Cha. Wkwk. Iya ini emang film fiksi ilmiah paling bangke yang pernah aku tonton sekaligus aku cintai dengan teramat sangat. Bagus banget.
DeleteBETUL, sayangnya nggak ada mesin waktu untuk ke masa depan. Jadi semua hal yang akan terjadi sepanjang tahun 2018 ini, will remain mystery. Mungkin kamu akan ketemu jodoh tahun ini, Cha? Kita nggak tahu kan :p
Interstellar,predestination,project almanac,lebih mudah dipahami,mungkin karena scene terlalu cepet gantinya.
ReplyDeleteBetul.
DeleteKomentar diperbolehkan selama tidak menyinggung dan menyentil SARA, karena SARA sedang PMS.